Aung San Suu Kyi dengan tegas menolak seluruh tuduhan kekejaman yang dilakukan militer terhadap komunitas Muslim Rohingya.
Pernyataan itu dikeluarkan Suu Kyi kepada media ketika menanggapi kecaman dunia internasional di kantor pemimpin de facto Myanmar.
Suu Kyi beranggapan, negaranya saat ini berada pada masa yang amat tenang. Di mana semua penduduk bebas menghirup udara damai.
Meskipun begitu, pihak Suu Kyi menolak visa para penyelidik PBB untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi di Rakhine. Setelah terjadi pembantaian hebat, yang menewaskan setidaknya 90-an orang warga Muslim Rohingya.
Seperti diketahui, Rakhine yang menjadi lokasi konflik militan Rohingya dengan militer Myanmar merupakan negara bagian Myanmar yang miskin dan berbatasan dengan Bangladesh. Konflik terbaru di wilayah itu pecah setelah kelompok militan menyerang puluhan pos polisi. Serangan itu memicu operasi militer yang menewaskan lebih dari 90 orang di Rakhine.
0 Komentar