Setelah Wikipedia mencantumkan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, kini giliran Google Maps melakukan hal yang sama. Alhasil aplikasi penunjuk arah milik Google tersebut dibanjiri hujatan oleh para pengguna media sosial.
Ketika ditelusuri untuk pencarian Ibu Kota Israel, Google Maps menunjukkaan Kota Yerusalem. Namun belum jelas apakah hasil ini bertepatan dengan pengumuman Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atau memang sudah seperti itu sejak lama.
Saat ini sebuah petisi daring menuntut agar Google Maps untuk berhenti menuliskan Yerusalem sebagai ibu kota Israel, sudah mendapatkan dukungan 1.000 tanda tangan. "Bukan berarti kita juga harus mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel hanya karena Trump melakukan itu," kata pencetus petisi Yazan Al-Asad di suratnya kepada Google.
Setelah menerima berbagai kecaman, perusahaan raksasa teknologi tersebut memang belum merespons ketika diminta komentar oleh Anadolu Agency, Senin (11/12/2017).
Presiden Donald Trump sendiri pada Rabu (6/12/2013), mengumumkan AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu kota Israel dalam langkah kontroversial yang memicu hujatan dari berbagai belahan dunia. Menurut Trump, Departemen Luar Negeri AS saat ini pun tengah mempersiapkan pemindahan kedutaan besarnya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
0 Komentar